PELATIHAN PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID DALAM PEMASARAN PRODUK UMKM
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v5i6.11577Keywords:
Pelatihan, UMKM, Android, PemasaranAbstract
Desa Rembitan memiliki potensi budaya dan atraksi wisata yang tinggi namun belum didukung oleh kapasitas sumber daya manusia yang memadai dalam pengelolaan event dan pelayanan wisata. Desa Rembitan merupakan suatu desa yang berada di lingkar Mandalika, berada di jalan utama Bandara menuju ke Sirkuit Mandalika yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Desa Rembitan memiliki 21 Dusun dimana salah satunya adalah Dusun Sade yang dikenal dengan Desa Adat Sade yang sudah sangat dikenal sebagai objek wisata unggulan di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam penjajagan diketahui bahwa secara umum Desa Rembitan memerlukan pengetahuan dan keterampilan penyelenggaraan event untuk menarik kunjungan wisatawan tidak hanya ke Dusun Sade. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini, dirancang pelatihan Event Organizer (EO) dengan potensi kuliner dan sumberdaya yang dimiliki bagi masyarakat yang tersebar di 21 dusun. Pelatihan ini diharapkan memperkuat kegiatan budaya lokal seperti Gawe Nensek sebagai event tahunan, mendorong keterlibatan masyarakat, serta mendukung kemandirian ekonomi desa dan pengelolaan sampah sebagai implementasi pariwisata berkelanjutan. Target luaran mencakup pelatihan, pendampingan, dan panduan penyelenggaraan event tahunan serta keberlanjutan Dusun Sade sebagai daya Tarik utama di Desa Rembitan
References
__ Tim, (2022). Laporan Akhir Kajian 7 Desa Wisata Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika. Kemenparekraf/Baparekraf RI.
Alfitri. (2011). Community Development, Teori dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Babbie, E. (2016). The Practice of Social Research. Cengage Learning.
Bello, F. G., Carr, N., & Lovelock, B. (2016a). Community participation framework for protected area-based tourism planning. Tourism Planning & Development, 13(4), 469-485.
Bello, F. G., Lovelock, B., & Carr, N. (2016b). Enhancing community participation in tourism planning associated with protected areas in developing countries: Lessons from Malawi. Tourism and Hospitality Research, 18(3), 309-320.
Bernard, H. R. (2017). Research Methods in Anthropology: Qualitative and Quantitative Approaches. Rowman & Littlefield. BPS Lombok Tengah (2024). Kecamatan Pujut Dalam Angka 2024.
Bryman, A. (2016). Social Research Methods. Oxford University Press. Butcher, J. (2020). The moralisation of tourism: Sun, sand… and saving the world?. Routledge.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2017). Research Methods in Education. Routledge.
Cole, S. (2006). Information and empowerment: The keys to achieving sustainable tourism. Journal of Sustainable Tourism, 14(6), 629-644.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.
Demiröz, M., Szemző, H., & De Luca, C. (2023). Adapting methods and tools for participatory heritage-based tourism planning to embrace the four pillars of sustainability. Sustainability, 15(6), 4741. https://doi.org/10.3390/su15064741
Flick, U. (2018). An Introduction to Qualitative Research. Sage Publications.
Giampiccoli, A., & Saayman, M. (2018). Community-based tourism development model and management: A conceptual framework. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 7(4), 1–22. 41
Gursoy, D., & Chi, C. G. (2022). Effects of COVID-19 pandemic on CBT: Implications for recovery. Journal of Hospitality Marketing & Management, 31(5), 1–19.
Hamid, H. (2018). Manajemen pemberdayaan masyarakat. Penerbit De La Macca.
Hanik, U., & Khamidah, N. (2022). The Eco-Theology of The Lombok Community in The Tradition of Bau Nyale. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 10(1), 131-152.
mmarani, Y., Rozikin, M., & Hidayati, F. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 6(5), 296-302.
Jamal, T., & Getz, D. (2022). Community-based tourism planning: Principles and practice. Channel View Publications. Kementerian PUPR. (2019). Dukungan Masif Infrastruktur PUPR Untuk Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Khamis, S., Mohamed, N., & Tarimo, S. (2022). Conservation through tourism: Community-based tourism in Tanzania. Journal of Ecotourism, 21(3), 150 166.
Krismawati, D., & Panuntun, S. B. (2022). Kondisi Perekonomian Nusa Tenggara Barat pada Gelaran MotoGP Mandalika dengan Pendekatan Big Data di Sektor Pariwisata. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1), 609–620. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1486 Mahsun, H., & Jumail, M. (2018). Community Based Tourism: Solusi Mengatasi Problema Sosial Dan Budaya Melalui Pengembangan Pariwisata Mandalika Lombok Tengah. Jurnal Bina Wakya, 1(1).
Mandalika, R. (2022, 3 September). Kemenparekraf Berikan Pelatihan Pelaku Wisata 11 Desa Wisata di Lombok. Radar Mandalika. Dikutip dari https://radarmandalika.id/kemenparekraf-berikan-pelatihan-pelaku-wisata 11-desa-wisata-di-lombok/
Manyara, G., & Jones, E. (2022). CBT in Africa: Challenges and prospects. Tourism Management, 45, 1–15.
Mardikanto, T., & Poerwoko, S. (2012). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Alfabeta.
Marzuki, A., & Hay, I. (2013). Towards a public participation framework in tourism planning. Tourism Planning & Development, 10(4), 494-512. Maxwell, J. A. (2013). Qualitative Research Design: An Interactive Approach. Sage Publications. 42
Ndlovu, N., et al. (2021). Impacts of community-based tourism in rural Zimbabwe. Development Southern Africa, 38(4), 567–582. Pang, S., et al. (2019). Cultural tourism and sustainability: A case of Mae Kampong. Tourism Review International, 23(2), 1–15.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods. Sage Publications. Rainer, P. (2023). Membandingkan Jumlah Penonton MotoGP Mandalika 2023 Vs 2022.
Sayuti, R. H., Taqiuddin, M., Evendi, A., Hidayati, S. A., Asri, K. H., & Sopian, E. (2023, October). Socio-economic mapping for community empowerment in Mandalika special economic zone, Lombok, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1253, No. 1, p. 012067). IOP Publishing.
Scheyvens, R. (1999). Ecotourism and the empowerment of local communities. Tourism Management, 20(2), 245-249.
Schutt, R. K. (2018). Investigating the Social World: The Process and Practice of Research. Sage Publications.
Septiani, E., Sagir, J., Serip, S., & Rahmayanti, P. L. D. (2023). Analisis Persepsi dan Sikap Wisatawan Atas Dikembangkannya Kawasan The Mandalika. Distribusi-Journal of Management and Business, 11(1), 81-94. Simmons, D. G. (2019). Community participation in tourism: A framework for sustainable development. Journal of Sustainable Tourism, 27(4), 500–516.
Tashakkori, A., & Teddlie, C. (2010). Sage Handbook of Mixed Methods in Social & Behavioral Research. Sage Publications. Taupikurrahman, T., & Suwandana, E. (2022). Analisis Sektor Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Dampak MotoGP Mandalika. Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, https://doi.org/10.47608/jki.v16i22022.163-185 16(2), 163–185. Timothy, D. J. (1999). Participatory planning: A view of tourism in Indonesia. Annals of Tourism Research, 26(2), 371-391. Tosun, C. (2000). Limits to community participation in the tourism development process in developing countries. Tourism Management, 21(6), 613-633. United Nations World Tourism Organization (UNWTO). (2017). Sustainable tourism and community engagement: A global overview. UNWTO Annual Report.










