HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN LESI PRAKANKER SERVIKS DI PUSKESMAS SEGERONGAN LOMBOK BARAT
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v1i5.481Keywords:
Faktor Risiko, Lesi Prakanker ServiksAbstract
Kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada wanita yang tinggal di daerah kurang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan lesi prakanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel adalah akseptor KB yang melakukan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Segerongan Lombok Barat. Sampel sebanyak 64 orang dipilih secara purposif. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan usia pertama kawin, sirkumsisi pasangan, kontrasepsi hormon, status ekonomi, dan riwayat kanker tidak memiki hubungan yang signifikan dengan lesi prakanker serviks (P > 0,05). Usia pertama kawin memiliki risiko 1,2 kali (OR 1,200), sirkumsisi pada pasangan memiliki risiko 0,9 kali (OR 0,952), kontrasepsi memiliki risiko 1,5 kali (OR 1,589), status ekonomi memiliki risiko 1,7 kali (OR 1,731), dan riwayat kanker pada keluarga memiliki risiko 1,5 kali (OR 1,564) terhadap lesi prakanker serviks. Pemeriksaan Papanicolau digunakan sebagai standar, namun sensitifitas pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat memiliki hasil cukup baik.
References
World Health Organization, 2019, Human Papillomavirus (HPV) And Cervical Cancer, http//www.who.int, diakses tanggal 20 Desember 2019.
Kementerian Kesehatan RI, 2015, Beban Kanker Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Jong W. D, 2004, Kanker, Apakah Itu? Pengobatan, Harapan Hidup, dan Dukungan Keluarga, Arcan, Jakarta.
Wijaya D, 2010, Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks, Sinar Kejora, Yogyakarta.
Sankaranarayanan R., Budukh A.M., & Rajkumar R, 2007, Effect of Visual Screening on Cervical Cancer Incidence and Mortality in Tamil Nadu, India: A Cluster-Randomised Trial, Asian Pasific Journal of Cancer Preventation, vol 3, hal 954-962.
Emilia O, 2010, Bebas Ancaman Kanker Serviks, Med Press, Yogyakarta
Prawirohardjo, S, 2006, Buku Acuan Nasional Onkologi dan Ginekologi Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Adrijono, 2007, Vaksinasi HPV Merupakan Pencegahan Primer Kanker Serviks, Majalah Kedokteran Indonesia, hal 153-5.
Prawirohardjo, S, 2009, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Rasjidi, I, 2009, Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita, Sagung Seto, Jakarta
Wulandari, A. S, 2010, Pengertian dan Pemahaman Risiko Ca Cervix pada Wanita usia Subur di Indonesia, Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, hal 1-7.
Budiana, 2012, Single Visite Approach Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Serviks, Divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Udayana, Denpasar.
Hartono, 2001, VIA (Visual Inspection with Acetic Acid), Pengamatan Serviks Secara Langsung Setelah Asam Asetat, Sebagai Alternatif Penapisan dan Deteksi Dini Kanker Serviks, SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Sutomo, Surabaya.
Kanjanavirojkul N., Chawalit P., Yuenyao P., & Patarapadungkit N., 2006, Risk Factors and Histological Outcome of Abnormal Cervix with Human Papilloma Infection in Northeastern Thai-Women, Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, vol 7, hal 567-570.
Plummer M., Peto J., & Franceschi S., 2012, Time Since First Sexual Intercourse and The Risk of Cervical Cancer, International Journal of Cancer, vol 130, hal 2638-2644.
Khalaf M.K., Rasheed F.A., & Hussain S.A., 2015, Association between Early Marriage and Other Sociomedical Characteristics with the Cervical Pap Smear Results in Iraq Women, Scientific Research Publishing, vol 5, hal 73-82.
Xavier J.C.C., Dufloth R.M., Vale D.B., Lima M.T.D., & Zeferino L.Z., 2017, Early Age at First Sexual Intercourse is Associated with Higher Prevalence of High-grade Squamous Intraepithelial Lesions (HSIL). Rev Bras Ginecol Obstet, vol 39, hal 80-85.
Rivet C., 2003, Circumcision and Cervical Cancer: Is The Link? Canadian Family Physician, vol 49, hal 1096-1097.
Bosch F.X., Albero G., & Castellsague X., 2009, Male Circumcision, Human Papillomavirus and Cervical Cancer: from Evidence to Intervention. J Fam Plann Reprod Health Care, vol 35, hal 5-7.
Castle P.E., Wacholder S., & Lorincz A.T., 2002, A Prospective Sudy of High-Grade Cervical Neoplasia Risk Among Human Papillomavirus-Infected Women. Journal of the National Cancer Institute, vol 94, hal 1406-1414.
Moreno V., Bosch F.X., & Munoz N., 2002, Effect of Oral Contraceptives on Risk of Cervical Cancer in Women with Human Papillomavirus Infection: the IARC Multicentric Case-Control Study. Lancet, vol 359, hal 1085-1092.
Hestuningtyas N.S., 2015, Faktor Risiko Kejadian Kanker Serviks di RSUD Tugurejo Kota Semarang, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Gustiana D., Dewi Y.I., & Nurchayati S., 2014, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur. JOM PSIK, vol 1, hal 1-8.
El-Moselhy E.A., Borg H.M., & Atlam, S.A., 2016, Cervical Cancer: Sociodemographic and Clinical Risk Factors Among Adult Egyptian Females. Advances in Oncology Research and Treatment, vol 1, hal 1-7.
Sailaja T.K., Kumar B.I.N., Rajasree T.K., Plavi M.P., & Sreedhar B., 2016, Socio-Economic Factors and its Correlation with HPV Positivity. MRIMS Journal of Health Sciences, vol 4, hal 103-105.
Zoodsma M., Sijmons R.H., Vries E.G.E.D., & Zee A.G.J.V.D., 2004, Familial Cervical Cancer: Case Reports, Review and Clinical Implications. Hereditary Cancer in Clinical Practice, vol 2, hal 99-105.