PENGARUH KARBON AKTIF DARI KULIT PISANG TANDUK TERHADAP LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN PARAMETER pH, COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND), DO (DISOLVED OXYGEN) & CHLORIDA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i10.5465Keywords:
Karbon Aktif, Kulit Pisang Tanduk, Limbah Cair TahuAbstract
Tanaman pisang tanduk (Musa Paradisiaca) yang termasuk dalam familia Musaceae merupakan tumbuhan monokotil yang tumbuh di daerah tropis serta tanaman yang tidak bermusiman, tetapi dapat berubah sepanjang tahun dan banyak terdapat di Indonesia. Tanaman pisang tanduk harus diganti dengan yang baru pada saat panen, sedangkan kulitnya hanya dibuang sebagai limbah dari petani pisang yang mengakibatkan limbah kulit pisang tanduk terus bertambah. Salah satu pemanfaatan karbon aktif adalah dilakukan dengan 3 tahap yaitu proses dehidrasi, proses karbonisasi dan proses aktivasi. Untuk mengetahui karakteristik karbon aktif menggunakan metode analisa kadar air, kadar abu dan daya serap iodin SNI (06- 3730-1995) yang bertujuan untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang tanduk tersebut bisa digunakan sebagai adsorben. Berdasarkan hasil penelitian tersebut hasil yang didapatkan pada pengujian karakteristik karbon aktif dikatakan baik karena semua hasil masuk dalam spesifikasi SNI (06-3730-1995). Hasil yang di dapatkan pada pengujian di setiap parameter ada beberapa dapat dikatakan baik karena ada yang terjadi penurunan dan ada juga yang terjadi peningkatan pada sampel limbah cair tahu. Hasil dari beberapa parameter memiliki nilai rentang seperti pH meter diperoleh sebesar 4,70-4,74 untuk DO meter sebesar 1,54-1.69 mg/L, untuk COD sebesar 140-180 mg/L dan Klorida juga memiliki rentang sebesar 887,5-230,75 mg/L.
References
Anhwange. 2009. Kimia Kulit Pisang Musa Septenium. Jurnal Elektron Kimia Lingkungan, Pertanian dan Pangan. https//www.researchgate.net diakses pada tanggal 31 Juli 2022.
Anhwange. 2009. Pengaruh Penggunaan Kulit Pisang dalam Biokonversi Ransum Terhadap Penyerapan Kalsium.
Apha. 1989. Metode Standar Untuk Pemeriksaan Air dan Air Limbah Asosiasi Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Pencemaran Air Washington, D.c. 1467.
Cornellius. 1997. Pertumbuhan dan Perkembangan Tentang Proses Pembuatan Karbon Aktif – Faktor Yang Mempengaruhi Proses
Deltapuro. 2020. Proses Pembuatan Karbon Aktif dari Bahan Baku Kulit Pisang. Dewi, T. K., Nurrahman, A., dan Permana, E., 2009. Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Ubi Kayu (Mannihot Esculenta) – , Jurnal Teknik Kimia.
DepKes RI. 2000. Penetapan Kadar Air dan Kualitas Pada Sampel Air Limbah.
Eka Yuli Kartika. 2014. Penentuan Kadar Air dan Kadar Abu Dalam Biskuit.
Effendi, Hefni. 2013. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Perairan. PT Kanisius, Yogyakarta.
Effendi. 2012. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.319 ml.
Giyatmi. 2008. Penurunan Kadar Cu, Cr dan Ag dalam Limbah Cair Industri Perak di Kotagede Setelah Diadsorpsi dengan Tanah Liat dari Daerah Godean. Yogyakarta : Seminar Nasional SDM Teknologi Nuklir.
Huda, M. 2016. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-isu Metodis dan Paradignatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Herlambang, A. 2005 Penghilangan Bau Secara Biologi Dengan Biofilter Sintetik. JAI. Vol.1, No, 1. Kelompok Teknologi Pengolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT.
Aktivasi Journal. 2020. https//ppnp.e-journal.id diakses pada tanggal 10 Juli 2022.
Kurniawan dkk. 2008. Studi Tentang Pengaruh Vakum Dalam Annealing Terhadap
Struktur Kristal Bahan Culn.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta : Swadaya.
Kirk-Othmer. 1992. Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Aktivator.
Mulyati. 2006. Pengolahan Limbah Air dengan Metode Lumpur Aktif dan Arang Aktif.
Mirsa. 2013. Proses Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Pisang dan Sekam Padi. Nohong. 2010. Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Bahan Penyerap Logam Krom,
Kadmium dan Besi Dalam Air Lindi TPA. Universitas Haluoleo Kendari.
Nurullatifah. 2011. Limbah Organik, Anorganik dan B3.
http://limbah-organik-anorganik-dan-B3 diakses pada tanggal 10 Juli 2022. Ratnawati. 2010. Badan Penelitian dan Perkembangan Karbon Aktif Yang Terbuat
Dari Kulit Pisang
Sudarmadji. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, DIY. Soedarsono dan Syahputra. 2005. Pengolahan Air Limbah Batik dengan Air Proses
Kombinasi Elektrokimia, Filtrasi dan Adsorpsi, Makalah, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Soemirat, Slamet. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Saidar dkk, 2002. Portable Turbidimeter dengan Sensor Pada Turbidity.
SNI 6989.73:2019. Cara Uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi COD Pada Alat Refluks Tertutup Secara Titrimetri.
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Bandung : UGM Press.
Swingle, H. S. 1968. Standarisasi Analisis Kimia Untuk Air dan Lumpur Tambak.
FAQ Perwakilan Ikan., Vol 3.
Sembiring, M.T. & Sinaga, T.S., 2003. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya). USU Digital Library, pp, 1-9.
Wagiman, et.al 2004. Identifikasi Potensi Produksi Biogas Dari Limbah Cair Tahu Dengan Reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB). Teknologi Industri Pertanian. Universitas Gajah Mada.