EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI HEALTH CARE-ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) DI RUANG PASCA BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUMBAWA BESAR TAHUN 2019

Authors

  • Yunita Lestari STIKES Griya Husada Sumbawa
  • Al Asyary Department of Environmental Health, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
  • Has’ad Rahman Attamimi STIKES Griya Husada Sumbawa
  • Rustika National Institute for Health Research and Development, Indonesian Ministry of Health

DOI:

https://doi.org/10.53625/jirk.v1i2.90

Keywords:

Infeksi Health Care-Associated Infections (Hais),Ruang Pasca Bedah & Rsud Sumbawa Besar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Health Care-Associated Infections (HAIs) di Ruang Pasca Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa Besar Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Selanjutnya yang menjadi informan kunci dalam evaluasi ini adalah pimpinan serta staf RS Umum Daerah Sumbawa. Penelitian dilakukan terhadap tiga komponen dasar dalam evaluasi, yaitu 1) komponen input, 2) komponen process dan 3) komponen output. Hasil penelitian terhadap tiga komponen yang dievaluasi pada ruang pasca bedah RSUD Sumbawa menunjukkan bahwa pada: 1) komponen input, RSUD Sumbawa dalam melaksanakan program PPI telah didukung oleh sejumlah indikator penunjang seperti terdapat alokasi anggara khusus, sumberdaya manusia, serta dokumen-dokumen pendukung yang berkaitan dengan pelaksanaan program  PPI, 2) komponen proses, pada komponen tersebut dapat digambarkan pelaksanaan program PPI di RSUD Sumbawa secara umum berjalan sesuai dengan prosedur yang semestinya, namun 3) pada komponen output, dampak dari pelaksanaan program PPI di RSUD Sumbawa belum efektif dikarenakan kurangnya kontrol terhadap pelaksanaan program PPI di RSUD Sumbawa, khusunya pada ruang bedah. Oleh karena itu, untuk mendukung pelaksanaan program PPI di RSUD Sumbawa dapat berjalan dengan efektif dan Optimal, maka diharapkan untuk dilakukan perbaikan, baik pada komponen input, maupun proses khususnya pada peningkatan kompetensi SDM serta ketersediaan dan kesesuaian sarana dan prasarana, selaian itu system kontroling pada komponen output juga perlu ditingkatkan.

References

WHO, The burden of health care associated infection worldwide: A summary. 2013.

Soedarto, infeksi nosocomial di rumah sakit, Jakarta. 2016.

Abdul Bari Saifuddin, 2011. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta; PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Darmadi. 2008. Infeksi nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.

Menteri Kesehatan RI, 2017. PERMENKES No. 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi.

Rizky W, (2014). Surveillance kejadian phlebitis pada pemasangan kateter intravena pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Ar. Bunda Prabumulih. Diakses tanggal 01 Oktober 2018.

Shelley, Jonathan, dkk. (2014). Multistate Point-Prevalence Survey of Health Care–Associated Infections. N Engl J Med 2014; 370: 1198 - 208. DOI: 10.1056/NEJMoa1306801.

Health Protection Agency annual report and accounts 2012 to 2013

Baker, Peter and Canessa, M., 2009, Warehouse design: a structured approach. European Journal of Operational Research, vol. 193, pp. 425 - 436.

Rosa, E.M. (2016). Infection control risk assesment dan strategi penurunan infeksi daerah operasi di rumah sakit. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2016.

RSUD Sumbawa, data survailans HAIs. Tahun 2018.

Downloads

Published

2021-07-25

Issue

Section

Articles