ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS EKOLOGICAL FOOTPRINT DI KECAMATAN PARUNG PANJANG KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
Keywords:
Daya Dukung, Ecological Footprint, Penggunaan LahanAbstract
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menghadapi tantangan serius terkait daya dukung lingkungan akibat pertumbuhan populasi dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung lingkungan dengan pendekatan Ecological Footprint, yang mengukur konsumsi sumber daya hayati dan limbah yang dihasilkan oleh masyarakat. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis citra satelit untuk memantau perubahan penggunaan lahan, serta penghitungan Ecological Footprint untuk menilai dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daya dukung lingkungan di Kecamatan Parung Panjang berada dalam kategori surplus, dengan lahan pertanian sebagai penopang utama kehidupan masyarakat. Namun, terdapat perubahan signifikan dalam penggunaan lahan, di mana lahan pertanian berkurang dan beralih fungsi menjadi lahan pemukiman dan infrastruktur. Perubahan ini berpotensi mengancam keberlanjutan sumber daya alam dan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola sumber daya secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan
References
Ernamaiyanti, M. Y. (2019). Analisis daya dukung dan daya tampung lahan pengembangan perumahan dan pemukiman Provinsi Banten. Jurnal Teknik Sipil UNPAL, 9(1), 25-31.
Ewing B, Moore D, Goldfinger S, Oursler A, Reed A, Wackernagel M. (2010). Ecological Footprint Atlas. Global Footprint Network.
[GFN] Global Footprint Network. 2018. National Footprint and Biocapacity Account. 2018 [Internet]. Available at http://www.footprintnetwork.org.
Lin dkk. (2018). Ecological Footprint Accounting for Countries: Updates and Results of the National Footprint Accounts, 2012–2018. Resources. 7 (58) : 1-22.
Muniz I, M A Gracia-Lopez. 2019. Urban form and Spatial structure as determinants of the ecological footprint of comuting. Transport Research. 67: 334-350.
Muttaqin, A. D. (2016). Aplikasi penginderaan jauh untuk identifikasi sebaran terumbu karang di Pulau Nian dan Mantehage Provinsi Sulawesi Utara. Marine Journal, 2(1), 1-8.
Nurhayani, R., Alya, R., Ringkat, G. H. F., & Barella, Y. (2024). Dinamika kependudukan dan dampaknya terhadap lingkungan. Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 3(2), 236-244.
Pintauli IN, Safitri R. 2021. Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kondisi Lingkungancdan Aktivitas Masyarakat di Kecamatan Parung Panjang. Arsitekno 8 : 1-10.
Rachmawati, T., Muta’ali, L., Santosa, W. (2013). Kajian Daya Dukung Bioekologi Kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Majalah Geografi Indonesia 28(2):
180–197.
Toth G, Szigeti C. 2016. The historical ecological footprint : from over-population to over-consumption. Ecological Indicators. 60 : 283-291.
Wackernagel, M., Monfreda, C., Moran, D., Wermer, P., Goldfinger, S., Deumling, D., & Murray, M. (2005). National Footprint and Biocapacity Accounts 2005: The underlying calculation method. Gobal Footprint Network.