PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN
Keywords:
Pembentukan Karakter,, Kurikulum Muatan Lokal, PesantrenAbstract
Lembaga Pendidikan Islam pertama didirikan, di Indonesia dalam bentuk pesantren. Melalui karakternya yang khas, pesantren telah mampu meletakkan dasar- dasar pendidikan keagamaan yang kuat. Para santri tidak hanya dibekali pemahaman tentang Islam tetapi juga kemampuan menyebarkan dan mempertahankan Islam. Kurikulum Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Studi pustaka menjadi metode khusus dalam upaya mengumpulkan data-data sekunder seperti jurnal, buku, website dan berbagai sumber pendukung lainnya. Selain deskriptif, penulis juga menggunakan metode tambahan yaitu berupa R&D (Resecah and devlotment) guna memberikan sajian data yang objektive. Sekolah/madrasah merupakan komponen dalam masyarakat, sebab sekolah/madrasah berada di dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, program sekolah/madrasah harus disesuaikan dengan lingkungan, kebutuhan daerah dan masyarakat. Dari teori mulyasa mengenai kurikulum, menjadikan sebuah inspirasi yang menarik bagi penulis dalam mengintegrasikan antara pendidikan karakter dengan kurikulum muatan lokal
References
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badruzaman, J. (2007, Desember 06). KTSP dan Pendidikan berbasis keunggulan lokal. Diambil kembali dari http://lenterapena.wordpress.com.
Darmu'in. (1998). Prospek Pendidikan Islam di Indonesia: Suatu Telaah terhadap Pesantren dan Sekolah/madrasah, dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu’thi, ”PBM-PAI di Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam”,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Depdikbud, T. P. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Tim.Penyusun Kamus PPPB, 1996.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, untuk Sekolah Menengah Pertama/Sekolah/madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.
Dhofier, Z. (1982). Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.
Geertz, C. (1981). Abangan, Santri, dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Hamalik, O. (n.d.). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Johan. (n.d.). Masyarakat Jawa Menurut Dr.Geertz. Retrieved from http://johanajojo.blogspot.co.id/2012/04/varian-masyarkat-jawa-menurut-dr.html.
Karel A. (1986). Steenbrink, Pesantren, Sekolah/madrasah, Sekolah; Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.
Kurikulum, P. (2007). Depdiknas, Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SD/MI/SDLB - SMP/MTS/SMPLB ± SMA/MA/SMALB/SMK, . Jakarta: Depdiknas.
Mastuhu. (1994). Dinamika SIstem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum hingga Redefinisi Islamisasi Pengetahuan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik dan Implementasi, .
Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. (2007). KTSP; Dasar Pemahaman dan Pengembangan Pedoman bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru, Jakarta: Bina Aksara.
Nasution, S. (1990). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditiya Bakti.
Raharjo, D. (. (1983). Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, Ekonomi dan Sosial.
Riwayuat. (2007). Pengembangan Muatan Lokal. Retrieved from http://islam-intelek- pendidikan.blogspot.com /2007/11 /pengembangan-muatan-lokal.html.
Sarijo, M. (1980). Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia. Jakarta: Dharma Bakti.
Soehendro, B. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: BSNP.
Sudrajat. (2008, Januari 22). Komponen-komponen kurikulum. Retrieved from http://akhmadsudrajat.wordpress.com /2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum.
Sugiyono. (n.d.). Metode Penelitian.
Suratno. (n.d.). Pendidikan Karakter dan Revolusi Mental. Retrieved April Rabu, 2001, from http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,55601-lang,id-c,kolom- t,Pendidikan+Karakter+dan+Revolusi+Mental-.phpx.
Tholkhah, I. (n.d.). Setrategi Peningkatan Mutu Pembelajaran PAI. Jakarta: Kasubdit Kelembangan dan Kerjasama Ditpatis,Depag RI.
Usman, M. U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakrya.
Zarkasyi,Abdullah Syukri. (2010, Februari 1). Peran pesantren dalam pendidikan karakter bangsa. Retrieved from http://iprafuns.blogspot.co.id/2010/02/peran-pesantren-dalam- pendidikan.html.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL PENGABDIAN MANDIRI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.